Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 19 Februari 2010

bergelandangan part 1

dengan modal nekat, aku pergi ke ibu kota buat memenuhi janjiku pada sahabat-sahabatku....
hmm,...
perjalanan dimulai dari hari selasa, 9 Februari 2010...
naek kereta senja utama jam 18.30 dari stasiun Tugu Yogyakarta..
didalam kereta, sebelah tempat duduk ku ada seorang bpak asal ibu kota sepulang dari jalan-jalan..
awalnya bapak itu hanya menanyakan asal, kuliah dan lain sebagainya yang berhubungan dengan hidupku...
setelah ku sebutkan jurusan yang aku ambil di Universitas Gadjah Mada tercinta, Antropologi Budaya..
bapak itu mulai berpendapat tentang para antropolog yang menjadi bagpacker dunia..
kemudian dia bercerita tentang pengalamannya berkeliling dunia...
dimulai dari jepang, jerman dan negara-negara lain yang pernah dikunjunginya...
bikin aku ngiri aja ni bapak...
sampai di stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, kira-kira jam 4 pagi...
karena harus menunggu teman, aku putusin buat nunggu di dalam stasiun z...
duduk diantara orang-orang yang juga sedang menunggu, entah menunggu apa...
di samping aku, duduk seorang ibu yang berencana untuk mengunjungi anaknya yang tinggal di ibu kota...
aku kira dia menunggu anaknya menjemputnya, ternyata dia hanya menunggu pagi...
menunggu matahari terbit, dan dengan bangganya menerangi dunia dari kegelapan...
anaknya tau klo dia akan berkunjung, tapi sayang anaknya tidak punya inisiatif untuk menjemput ibunya....
aku menyarankan ibu itu untuk memberitahukan anaknya kalo dia sudah sampai di stasiun,,...
tapi ibunya cuma berkata...
"ngga ah, kasian,, jam segini kan lagi enak-enaknya tidur"
y ampuuun,...
coba klo aku jadi anaknya, sebisa mungkin ga bakalan aku biarin ibuku menunggu sedetikpun...
tapi ibu itu tetap sabar menunggu sampai anaknya terbangun dari mimpinya dan menghubunginya...
itulah kasih sayang seorang ibu...
di samping ibu itu...
duduk seorang pria berusia 20an... panggil z R...
pria itu baik, supel, ramah, aku kira tidak tergambar rasa susah diwajahnya..
saat masih dalam masing-masing penantian, tiba-tiba ada seorang kakek yang terlalu tua untuk berdiam sendirian di stasiun...
dia menceritakan tentang kesusahannya...
dia kecopetan, dan tak ada satu rupiahpun tersisa disakunya, padahal kakinya sudah tak sanggup lagi berjalan untuk bisa sampai kerumahnya...
pria tadi, R, berbincang dengan kakek itu, menanyakan rumahnya dimana, dan berapa kira-kira ongkos untuk sampai kerumahnya..
lalu R memberikan selembar uang 10rb, lalu bertanya pd kakek itu apakah uang itu cukup untuk sampai kerumahnya..??
si kakek hanya menjawab iya, kemudian dia pergi dengan senyuman yang mungkin jarang ia keluarkan setelah banyak-banyak berterimakasih...
setelah lamau, baru aku menyadari, pria tadi, R, ternyata dia cacat..
tangan kirinya tidak ada...
aku ga berani bertanya,, yang aku lihat, dia terlihat lebih kuat dengan kekurangannya itu..
satu lagi pelajaran yang bisa saya ambil...
apapun keadaan kita, kita harus selalu bersyukur..
hatiku getir,..
sambil melihat gerombolan anak muda yang susah payah mencari uang, beberapa tukang rongsokan yang mengaduk-aduk tempat sampah di depanku..
pengemis berlalu-lalang berharap bisa makan hari ini,.
anak kecil berlarian seolah bebas akan tetapi tersiksa..
orang-orang cacat sempoyongan berusaha meraih kehidupan..
itulah yang pertama aku lihat dari ibu kota..
kota yang sangat ramai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar